4 Jenis Utama Model Kebaya Pengantin Batak Paling Populer

Artikel ini membahas beberapa model kebaya pengantin batak. Sesuai dengan sukunya, model kebaya pengantin batak ada 7 yaitu toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing. Yang akan dibahas kali ini hanya 4 model paling utama kebaya pengantin Batak yaitu Toba, Karo, Simalungun dan Mandailing.

Suku Batak adalah Salah Satu Suku Terbesar

Berdasarkan data statistik, suku Batak adalah salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia, setelah suku Jawa dan Suku Sunda. Nama Batak sendiri sesungguhnya merupakan nama kolektif sebagai identitas dati beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatra Utara.

Ada 7 suku bangsa yang menyatakan identitas kolektif sebagai Batak yaitu Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing. Jadi sesungguhnya Batak adalah rumpun suku-suku yang berada sebagian besar wilayah Sumatra Utara. Namun sering sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba, padahal Batak tidak hanya diwakili oleh suku Toba. Jadi bila dicermati sebenarnya tidak ada budaya dan bahasa Batak, tetapi budaya dan bahasa Toba, Karo, Simalungun dan suku-suku lain yang serumpun.

Perbedaan yang sangat jelas pada saat prosesi pengantin diantaranya baju pengantin. Selanjutnya dibahas model baju pengantin batak terutama model kebaya pengantin batak. Meskipun, beberapa orang mengatakan nama-nama yang berbeda untuk model kebaya pengantin batak.

Baca juga: 7 Tips Memilih Kebaya Pengantin Wajib Diketahui Calon Mempelai

7 Tips Memilih Kebaya Pengantin Wajib Diketahui Calon Mempelai

Model Busana Pengantin Batak Mandailing

Model Kebaya Pengantin Batak Mandailing

Selintas melihat model busana pengantin batak mandailing, kita akan teringat baju pengantin minang. Meskipun aksesorisnya lebih sederhana.

Mewah, megah dan Indah dapat mewakili model kebaya pengantin batak mandailing ini. Kemegahan yang sarat dengan keindahan. Perpaduan antara mahkota yang tinggi tinggi menjulang dengan baju kebaya (baju kurung) bersulam benang emas pada mempelai wanita. Dengan menggunakan pakaian tersebut, pengantin terlihat begitu cantik.

Model Kebaya Pengantin Batak Mandailing

bagi pengantin wanita, busana kebesarannya adalah kebaya yang berbentuk baju kurung dari bahan beludru bersulam benang emas, yang dipadankan dengan kain songket Sipirok atau ulos dari Tapanuli Selatan.

Model kebaya pengantin batak mandailing ini juga dilengkapi dengan dua helai selendang atau ulos tonun patani (tenunan petani) yang diselendangkan dari atas bahu hingga pinggang. Keduanya adalah ciri-ciri khas model kebaya pengantin Batak Mandailing untuk wanita.

Aksesoris berupa kalung bulan suri yang berbentuk seperti bulan sabit dipakai di dada berdampingan dengan dua buah keris yang terselip diantara pending bobat atau pending emas. Ciri khas lainnya adalah kedua lengan tersemat gelang besar atau puttu daboru dan pada pergelangan tangan dihiasi gelang hisik.

Busana Pengantin Pria Batak Mandailing

Pengantin pria Batak Mandailing, akan menggunakan baju godang (baju kebesaran) atau baju teluk belanga berbentuk jas tutup dari bahan beludru berwarna hitam. Pakaian tersebut sebagai simbol kebesaran, dipadu-padankan dengan celana panjang hitam dan kain sesamping dari songket Sipirok.

Sama seperti pada model kebaya pengantin batak mandailing, dua buah keris pun terselip pada pending bobat yang ada dibalik lipatan kain sesamping. Ulos gondang tersampir di bahu kanan, menambah gagah sang raja sehari.

Model Busana Pengantin Batak Toba

Model busana pengantin batak toba begitu unik. Keaslian sebuah pakaian adat begitu jelas terlihat dari busana pengantin Batak Toba. Baik busana pengantin pria maupun model  kebaya pengantin batak toba wanita hadir begitilu keunikan yang begitu khas. Mencerminkan eksotisme tradisi Indonesia.

Model Kebaya Pengantin Batak Toba

Model kebaya pengantin batak toba terlihat begitu sederhana, unik, dan cantik, sarat dengan keindahan tradisi.

Busana yang terdiri dari baju kebaya bentuk kurung warna hitam, dipadukan dengan kain tenun yang dilapis dengan ulos ragihotang atau ragidup. Ulos tersebut merupakan lambang kebahagian dalam kehidupan pernikahan. Ulos yang sama atau kadang digantikan oleh songket Batubara, terkalung anggun di bahu kanan.

Bros tiga susun atau peniti ringgit tersemat di dada, ditemani kalung masi. Untuk  melengkapi penampipannya, pengantin wanita juga memegang tampu atau tempat sirih.

Zaman sekarang kebanyakan model kebaya pengantin Batak Toba lebih sering memilih kebaya modern yang lalu dipadukan dengan aksesori adat.

Busana Pengantin Pria Batak Toba

Busana pengantin pria pun tak kalah unik. Bertelanjang dada, selembar ulos ragidup dililit di pinggang, dengan ulos ragi hotang diselempangkan di bahu kanan.

Tunggal panaluan atau tongkat kerajaan penunjuk jalan tergenggam di tangan kanan. Seperti pengantin wanita, pengantin pria Batak Toba pun kini kerap mengenakan busana yang berbeda. Kemeja, jas dan celana panjang lebih sering hadir, terkadang ulos terlilit di pinggang sebagai kain samping.

Model Busana Pengantin Batak Karo

Menelusuri busana pengantin tradisional di negeri tercinta ini, rasanya sulit menemukan satu yang murni tanpa sentuhan atau pengaruh dari budaya luar. Sumatera Utara misalnya, busana dari daerah yang didiami oleh etnis Batak ini pun tak lepas dari pengaruh dunia Barat.

Meski terkadang pengaruh itu begitu sedikit, hingga terkadang kita tak menyadarinya. Salah satu yang menunjukkan pengaruh Barat tersebut adalah pemakaian jas serta dasi sebagai bagian dari busana pengantin Batak Karo. Akan tetapi kehadiran jas dan dasi tersebut pun seakan tertutup dengan kehadiran kain ulos sebagai penutup kepala ataupun selendang. Pengaruh modern pun ada pada model kebaya pengantin Batak Karo.

Model Kebaya Pengantin Batak Karo

Unik dan sederhana menjadi kata kunci dari model kebaya pengantin Batak Karo. Pengantin wanita mengenakan kebaya sederhana berwarna merah, kuning, atau keemasan dipadukan dengan songket Sumatera Utara, biasanya songket Batubara.

Kain Songket ini kemudian dilapis uis julu-julu, dan uis nipes hingga sebatas lutut, yang disebut juga langge-langge. Kesederhanaan yang dilapisi dengan mewahnya kalung tabur berlian serta kalung sertali layang-layang.

Pada model kebaya pengantin Batak Karo, hiasan pergelangan tangan dan jari-jemari pun tak luput dari indahnya perhiasan bernuansa keemasan. Gelang /leang hiboel/leang haroenggoean serta cincin sibora/cincin tapak gajah/cincin tapak sulaiman tersemat indah di pergelangan tangan dan jari pengantin wanita.

Busana Pengantin Pria Batak Karo

Busana pengantin pria Batak Karo mengenakan setelan jas lengkap dengan kemeja putih dan dasi. Disinilah terlihat pengaruh Barat yang memasuki wilayah Sumatera Utara.

Tentu saja tidak  lupa penggunaan ulos yang diselempangkan di bahu, di pinggang, serta sebagai tutup kepala, menegaskan kehadiran budaya asli Batak. Kalung surtali tanduk kerbau (rumah-rumahan) yang tergantung di dada turut melengkapi keindahan sebuah tradisi.

Model Busana Pengantin Batak Simalungun

Warna model busana pengantin Batak Simalungun khususnya model kebaya pengantin batak simalungun di dominasi 3 warna. Bila diselidiki lebih dalam, hal ini karena Simalungun memiliki berbagai kepercayaan yang berhubungan dengan pemakaian mantera-mantera dari Datu (dukun). Masyarakat Simalungun membuat persembahan kepada roh-roh nenek moyang yang selalu didahului panggilan kepada Tiga Dewa yang disebut Naibata, yaitu Naibata di atas (warna putih), Naibata di tengah (warna merah), dan Naibata di bawah (warna hitam).

Sehingga tidak heran, ketiga warna tersebut mendominasi ornamen Simalungun mulai dari pakaian hingga hiasan, termasuk model kebaya pengantin batak simalungun.

Selain itu, sama seperti suku-suku lain di sekitarnya, pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain Ulos (disebut Uis di suku Karo). Kekhasan pada suku Simalungun adalah pada kain khas serupa Ulos yang disebut Hiou dengan berbagai ornamennya.

Busana Pengantin Pria Batak Simalungun

Berikut adalah perlengkapan busana pengantin batak simalungun untuk pria.

Gotong, Penutup kepala  pria simalungun dinamakan  gotong yakni penutup kepala yang berbentuk seperti kerucut, biasanya gotong dipergunakan dalam acara pesta dan acara resmi lainnya yang bernuansa budaya Simalungun. Gotong pada dasarnya dipakai oleh pria simalungun yang sudah berumahtangga pada suatu acara pesta, dimana yang empunya pesta adalah mereka atau dalam bahasa simalungun dinamakan suhut. Namun bisa juga dipakai dalam acara acara resmi seperti seminar, pagelaran budaya, opera oleh pemuda Simalungun walaupun belum berumahtangga.

Hiou, Hiou dililitkan melingkari tubuh dan rambu-rambunya dibuat ke bagian depan, menghadap sisi kiri pemakai, mulai dari batas pinggang sampai mata kaki. Pangkal hiou pada batas pinggang dilingkari dengan ikat pinggang (Ponding). Pisou Suhul Gading diselipkan pada pinggang sebelah kiri. Hiou yang digunakan adalah Ragi Panei, Ragi Santik, dan Hiou Sarung.

Suri-suri, Suri-suri disandang di bahu sebelah kanan dan memiliki panjang yang sama di bagian depan dan belakang.

Toluk Balanga, Pakaian atas berupa ‘jas tanpa kerah’ yang melingkar di leher dan berwarna hitam pekat (seperti kuali).

Celana (saluar), Pakaian bawah (celana) mulai dari pinggang hingga mata kaki berwarna hitam pekat.

Pita atau Benang Emas, Pita atau benang berwarna emas yang dirajut atau tergantung antara kantung sebelah kiri hingga bros (kancing) jas tanpa kerah (toluk balanga).

Model Kebaya Pengantin Batak Simalungun

Berikut adalah perlengkapan busana pengantin batak simalungun untuk melengkapi model kebaya pengantin batak simalungun.

Bulang, Bulang, digunakan dalam bentuk Bulang Sulappei. Untuk membedakan bulang yang digunakan pengantin perempuan dengan yang dikenakan hasuhuton (tuan rumah, mertua/ibunya), maka bulang pengantin adalah Bulang Sulappei dengan warna asli Simalungun (merah hati/kecoklatan).

Rudang Hapias, Rudang Hapias diselipkan pada tusuk sanggul.

Hudung-hudungan, Hudung-hudungan dipakai di telinga kiri dan kanan, disangkutkan pada sutting (berbentuk lingkaran). Sutting ditusukkan pada kedua daun telinga.

Hiou, Hiou, segala jenis hiou dipakai untuk menutup pada batas pinggang sampai pada mata kaki. Hiou dililitkan melingkari tubuh, diatur sedemikian rupa sehingga rambu-rambunya kelihatan di bagian depan, menghadap ke kanan si pemakai.

Bajut Hundul, Bajut Hundul dikempit pada siku lengan kiri merapat pada pinggang sebelah kiri.

Puei, Puei dipegang dengan telapak tangan kiri, diupayakan agar gagangnya kelihatan dari depan.

Suri-suri, Suri-suri, disandang pada bahu sebelah kanan dan memiliki panjang yang sama di bagian depan dan belakang.

Soja, Soja, yaitu pakaian atas berupa kebaya lengan panjang dan berwarna putih cerah.

Sutting, Sutting, yaitu hiasan bulang berupa cincin berwarna emas yang disematkan pada kedua sisi bulang di bahagian telinga.

Bajud, Bajud, yaitu tempat sirih berwarna putih atau ragam hias (pinar) tertentu yang ditenteng tangan kiri.

Sinokkod Baggal, Sinokkod Banggal, yaitu kalung besar berwarna emas yang digantungkan di leher dan tampak berada di luar soja.

Ponding, Ponding, yaitu ikat pinggang yang dipakai melingkar di pinggang

Golang Baggal, Golang Banggal, yaitu gelang emas yang dikenakan lengan tangan kiri dan kanan.

Penutup Model Kebaya Pengantin Batak

Demikian sedikit penjelasan tentang 4 jenis model kebaya pengantin batak yang unik dan membanggakan. Semoga bisa menjadi gambaran bagi Anda orang Batak atau yang akan menikah dengan orang batak.

Kebaya Rosi merupakan penjahit kebaya Bandung yang telah memiliki banyak pelanggan dari suku Batak, jadi kami mengerti bagaimana membuat kebaya dengan berbagai tipe sesuai dengan adat dipadukan dengan model kontemporer modern.

Kebaya Rosi adalah penjahit kebaya pengantin di Bandung yang berpengalaman puluhan kali membuat kebaya pengantin batak untuk berbagai suku siap membantu kesempurnaan pernikahan Anda.

Hanya untuk Minggu ini Saja!!!

error: Alert: Content is protected !!